Rabu, 23 Maret 2016

BGA & EA



BLOOD GAS ANALYZER
&
ELEKTROLIT ANALYZER




  


OLEH KELOMPOK 5 :
1.    NI MADE RATIH DWI MARLINI                             (P07134015028)
2.    DYAH DEVIYANTI                                                  (P07134015032)
3.    REBECA VALENTIANA MAU                                 (P07134015035)
4.    NI WAYAN EKA SUCITAWATI                                (P07134015042)
5.    SRI LESTARI                                                         (P07134015052)
6.    NI MADE DWI KARTIKA LARASUCI                     (P07134015055)


PRODI D III JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016


I. BLOOD GAS ANALYZER
1.1 PENGERTIAN BLOOD GAS ANALYZER (ANALISIS GAS DARAH)
Pemahaman yang mendalam tentang fsiologi asam basa memiliki peran yang sama pentingnya dengan pemahaman terhadap fisiologi jantung dan paru pada pasien-pasien kritis. Telah banyak perkembangan dalam pemahaman fisiologi asam basa, baik dalam suatu larutan maupun dlam tubuh manusia. Pendekatan tradisional dalam menganalisa kelainana asam basa adalah dengan menitik beratkan pada rasio antara bikarbonat dan karbondioksida, namun cara tersebut memiliki beberapa kelemahan. Saat ini terdapat pendekatan yang sudah diterima yaitu dengan pendekatan Stewart, dimana pH dapat dipengaruhi secara independent oleh tiga factor, yaitu strong ion difference (SID), tekanan parsial CO2, dan total konsentrasi asam lemah yang terkandung dalam plasma.
Kelainan asam basa merupakan kejadian yang sering terjadi pada pasien-pasien kritis. Namun, pendekatan dengan metode sederhana tidak dapat memberikan gambaran mengenai prognosis pasien. Pendekatan dengan metode Stewart dapat menganalisa lebih tepat dibandingkan dengan metode sederhana untuk membantu dokter dalam menyimpulkan outcome pasien.
Blood Gas Analyzer (Analisa Gas Darah) merupakan salah satu alat diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk mengetahui status oksigenasi dan keseimbangan asam basanya. Manfaat dari pemeriksaan analisa gas darah tersebut bergantung pada kemampuan dokter untuk menginterpretasi hasilnya secara tepat.
Pemeriksaan Analisa gas darah penting untuk menilai keadaan fungsi paru-paru.pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengambilan darah astrup dari arteri radialis,brakhialis,atau formalis.
Gas darah arteri memungkinkan untuk pengukuran pH (dan juga keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau kekurangan basa. Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun. Meskipun biasanya pemeriksaan ini menggunakan spesimen dari darah arteri,jika sampel darah arteri tida dapat diperoleh suatu sampel vena campuran dapat digunakan.

Pada dasarnya pH atau derajat keasaman darah tergantung pada konsentrasi ion H+ dan dapat dipertahankan dalam batas normal melalui 3 faktor, yaitu:
1.    Mekanisme dapar kimia
2.    Mekansime  pernafasan
3.    Mekanisme ginjal .
Terdapat 4 macam dapar kimia dalam tubuh, yaitu:
  1. Sistem dapar bikarbonat-asam karbonat
  2. Sistem dapar fosfat
  3. Sistem dapar protein
  4. Sistem dapar hemoglobin
Mekanismenya terdiri dari:
  1. Mekanisme pernafasan
  2. Mekanisme ginjal
  3. Reabsorpsi  ion HCO3-
  4. Asidifikasi dari garam-garam dapar
  5. Sekresi ammonia

1.2 PRINSIP KERJA BLOOD GAS ANALYZER
Gas sampel yang diambil melalui probe akan masuk ke setiap sampel sel secara bergiliran dimana gas sampel akan dibandingkan dengan gas standar melalui pemancaran system infra red dimana akan menghasilkan perbedaan panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal analog.

1.3 FUNGSI BLOOD GAS ANALYZER
            Analisis gas darah sering digunakan untuk mengidentifikasi gangguan asam-basa spesifik pada tingkat kompensasi yang telah terjadi, meskipun biasanya pemeriksaan ini menggunakan specimen dari darah arterial.. Jika sampel darah arteri tidak dapat diperoleh suatu sampel vena campuran dapat juga digunakan.
Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan data-data laboratorium lainnya.

1.4 CARA KERJA
1.    Nyalakan power ON
2.    Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
3.    Apabila ada sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan tekan status untuk mengetahui kondisi apakah pH, PCO2 dan POkondisinya OK. Jika OK sample langsung dapat diperiksa. Setelah dilakukan pemeriksaan, alat ini akan mengkalibrasi secara otomatis.
4.    Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang pengisap sample akan keluar secara otomatis kemudian masukan sample bersamaan tekan lagi analyzer sampai sample terhisap secara otomatis selang akan masuk sendiri.
Ø  Wadah sampel yang dimasukkan ke selang dapat disesuaikan dengan kondisi.
a)    Syringe
Untuk pengukuran gas darah menggunakan syringe 2 mL. The Vitalpath Analyzer akan langsung mengaspirasi dari jarum suntiknya.
b)    Tabung Koleksi Heparin
Dapat juga menggunakan tabung DRI-CHEM ® 4000 atau DRI-CHEM ® 7000 yang sudah berisi heparin. Dengan ukuran tabung 0,5 mL dan 1,5 mL.
c)    Tabung Kapilari
Ketika pasien mengalami dehidrasi atau memerlukan sampel yang sedikit, atau saat melakukan pemeriksaan ulang dapat menggunakan tabung kapilari berisi 140 µL.
5.    Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor, sample ID , HB, suhu badan, jenis sample (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler), F102 (volume oksigen yang dikorelasi dengan persen lihat daftar), kemudian clear 2x.
6.    Alat akan menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif cepat hasil akan keluar melalui printer.

1.5  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN BGA
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan BGA:
1.        Gelembung udara
Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara dalam sampel darah maka ia cenderung menyamakan tekanan sehingga bila tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158 mmHg, maka hasilnya akan meningkat.
2.      Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung. Pemberian heparin yang berlebihan akan menurunkan tekanan CO2, sedangkan pH tidak terpengaruh karena efek penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleh keasaman heparin.
3.      Metabolisme
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup, ia membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan dalam kamar pendingin beberapa jam.

1.6  QUALITY CONTROL
Quality control digunakan untuk menjamin kualitas instrument sehari-hari guna menjaga akurasi dan realibilitas hasil pasien melalui tes kontrol eksternal dengan mengetahui rentang nilai yang dapat diterima untuk setiap tes yang dilakukan. Hal ini memungkinkan dokter untuk menafsirkan data laboratorium dengan lebih percaya diri. Protokol ™ TrueQC Heska yang  berpola setelah Pedoman ASVCP dan termasuk proses untuk melaksanakan program QC sederhana dan dapat diandalkan yang memvalidasi faktor penting yang melekatuntuk pengujian di rumah sakit. Pengujian QC harian sejalan dengan praktek laboratorium standar dan memberikan kepastian dan validasi hasil laboratorium yang akurat.
Rekomendasi untuk QC untuk Analyzer VitalPath termasuk menjalankan materi QC harian pada awal setiap hari, sebelum setiap sampel pasien yang dijalankan. ini sederhana protokol memastikan kinerja optimal dari analisa, reagen, dan operator, dan memberikan keyakinan sepenuhnya pada hasil.

1.7 CARA PERAWATAN
Prosedur perawatan :
1.    Hisapkan protein removing layaknya sampel.
2.    Lakukan berulang-langkah.
Trouble shooting
1.    Na, Ca, K, Cl over flow solusi            : bersihkan aspirasi system (terjadi sumbatan), lakukan penggantian iner solution ion elektroda.
2.    Pipet tidak menghisap (no sampel) solusi: bongkar dan bersihkan system aspirasi (terjadi sumbatan).
3.    Nilai tidak sesuai (terlalu ttinggi atau rendah) solusi: lakukan kalibrasi ulang dan baca sampel calibration solution.

1.8 CARA KALIBRASI
Blood Gas Analyzer atau analisis gas darah dikalibrasi setiap akan digunakan. Prosedur Kalibrasi:
1.    Tekan CAL 1
2.    Tekan CAL 2
3.    Alat dalam keadaan kondisi ready





II. ELEKTROLIT ANALYZER
2.1 PENGERTIAN ELEKTROLIT ANALYZER
Elektrolit analyzer merupakan  alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi klinik, guna mengetahui kadar hemoglobin, lekosit, trombosit dan hematokrit pasien yang dirawat. Teknologi ini merupakan pengganti dari teknologi sebelumnya yaitu Flame Photometer, yang samplenya dibakar. Kemudian dari nyala pembakaran sample inilah mengeluarkan cahaya dengan spektrum tertentu sesuai jenis zat elektrolite yang dibakar. Elektrolit analyzer dapat mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium sampel bahan kecil, dll. Elektrolit analyzer telah menggunakan metode ion elektroda selektif untuk mencapai pengukuran tepat dari pengujian. Aparat adalah enam elektroda: natrium, kalium dan klorin, ion kalsium, lithium dan elektroda CST.

2.2 PRINSIP KERJA ELEKTROLIT ANALYZER
Prinsip kerjanya adalah menganalisis kadar Na +, K +, Cl-, dan Li + dalam darah utuh, serum, urin (tidak berlaku untuk Li +), dan plasma. Software canggih dan perangkat keras, termasuk bar code reader opsional, melacak semua hasil analisa.

2.3 FUNGSI
Manfaat elektrolit berdasarkan pada jenisnya yaitu sebagai berikut:
Ø  Natrium     : fungsinya sebagai  penentu utama osmolaritas dalam darah dan pengaturan volume ekstra sel.
Ø  Klorida      : fungsinya mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada berbagai cairan tubuh dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel.
Ø  Magnesium : Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh darah tubuh.
Ø  Kalsium     : fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah.
Ø  Kalium       : fungsinya mempertahankan  membran potensial elektrik dalam tubuh. 

2.4 CARA PENGGUNAAN
1.    Hidupkan power ON ada di belakang alat
2.    Proses inisialisasi alat `alat dalam stand by´
3.    Lakukan proses CAL 2 `alat dalam kondisi ready´
4.    Insert sampel serum (automatic sampeling) tarik tangkai jarum
5.    Ada suara BIB ³masukan kembali tangkai jarum´
6.    Proses menginstrument
7.    Finish

       2.5 CARA PERAWATAN
1.    Hisapkan protein removing laiknya sampel
2.    Lakukan berulang-ulang Trouble shooting
·         Na, Ca, K, Cl over flow solusi : bersihkan aspirasi system (apabila terjadi sumbatan), lakukan penggantian iner solution ion elektroda´
·         Pipet tidak menghisap (no sampel) solusi : bongkar dan bersihkan system aspirasi (apabila terjadi sumbatan)´
·         Nilai tidak sesuai (terlalu tinggi atau rendah) solusi : lakukan kalibrasi ulang dan baca sampel calibration solution.

DAFTAR PUSTAKA

FathnaMaulida, Nailis. 2013. Blood Gas Analyzer.[http://ankes28poltekkesbandung.blogspot.co.id/2013/10/blood-gas-analyzer.html]. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015
Indah, Nova. 2014. Blood Gas Analyzer.[http://momotdahyong.blogspot.co.id/2014/12/blood-gas-analyzer.html]. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015
Rhazuls. Tt. Cara Operasional Alat Kesehatan Laboratorium Di Rumah Sakit.[http://m.kaskus.co.id/thread/000000000000000008583254/cara-operasional-alat-kesehatan-laboratorium-di-rumah-sakit/]. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2015
Anonim.2014.Blood Gas Analyzer.[https://www.scribd.com/doc/249049363/Makalah-Blood-gas-analyzer-docx]. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar