BLOOD
GAS ANALYZER
&
ELEKTROLIT
ANALYZER
OLEH KELOMPOK 5 :
1.
NI
MADE RATIH DWI MARLINI (P07134015028)
2.
DYAH
DEVIYANTI (P07134015032)
3.
REBECA
VALENTIANA MAU (P07134015035)
4.
NI
WAYAN EKA SUCITAWATI (P07134015042)
5.
SRI
LESTARI (P07134015052)
6.
NI
MADE DWI KARTIKA LARASUCI (P07134015055)
PRODI D III
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK
KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AKADEMIK
2015/2016
I. BLOOD GAS ANALYZER
1.1
PENGERTIAN BLOOD GAS ANALYZER (ANALISIS GAS DARAH)
Pemahaman yang mendalam tentang fsiologi
asam basa memiliki peran yang sama pentingnya dengan pemahaman terhadap
fisiologi jantung dan paru pada pasien-pasien kritis. Telah banyak perkembangan
dalam pemahaman fisiologi asam basa, baik dalam suatu larutan maupun dlam tubuh
manusia. Pendekatan tradisional dalam menganalisa kelainana asam basa adalah
dengan menitik beratkan pada rasio antara bikarbonat dan karbondioksida, namun
cara tersebut memiliki beberapa kelemahan. Saat ini terdapat pendekatan yang
sudah diterima yaitu dengan pendekatan Stewart, dimana pH dapat dipengaruhi
secara independent oleh tiga factor, yaitu strong ion difference (SID), tekanan
parsial CO2, dan total konsentrasi asam lemah yang terkandung dalam plasma.
Kelainan asam basa merupakan
kejadian yang sering terjadi pada pasien-pasien kritis. Namun, pendekatan
dengan metode sederhana tidak dapat memberikan gambaran mengenai prognosis
pasien. Pendekatan dengan metode Stewart dapat menganalisa lebih tepat
dibandingkan dengan metode sederhana untuk membantu dokter dalam menyimpulkan
outcome pasien.
Blood Gas
Analyzer (Analisa Gas Darah) merupakan salah satu alat diagnosis dan
penatalaksanaan penting bagi pasien untuk mengetahui status oksigenasi dan
keseimbangan asam basanya. Manfaat dari pemeriksaan analisa gas darah tersebut
bergantung pada kemampuan dokter untuk menginterpretasi hasilnya secara tepat.
Pemeriksaan Analisa gas darah penting untuk menilai
keadaan fungsi paru-paru.pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengambilan darah
astrup dari arteri radialis,brakhialis,atau formalis.
Gas darah arteri memungkinkan untuk pengukuran pH (dan
juga keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar
bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau kekurangan basa. Pemeriksaan
gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai pegangan dalam
penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun. Meskipun
biasanya pemeriksaan ini menggunakan spesimen dari darah arteri,jika sampel
darah arteri tida dapat diperoleh suatu sampel vena campuran dapat digunakan.
Pada dasarnya pH atau derajat keasaman darah
tergantung pada konsentrasi ion H+ dan dapat dipertahankan dalam batas
normal melalui 3 faktor, yaitu:
1. Mekanisme
dapar kimia
2. Mekansime
pernafasan
3. Mekanisme
ginjal .
Terdapat 4 macam dapar kimia dalam tubuh, yaitu:
- Sistem dapar bikarbonat-asam karbonat
- Sistem dapar fosfat
- Sistem dapar protein
- Sistem dapar hemoglobin
Mekanismenya terdiri dari:
- Mekanisme pernafasan
- Mekanisme ginjal
- Reabsorpsi ion HCO3-
- Asidifikasi dari garam-garam dapar
- Sekresi ammonia
1.2
PRINSIP KERJA BLOOD GAS ANALYZER
Gas
sampel yang diambil melalui probe akan masuk ke setiap sampel sel secara
bergiliran dimana gas sampel akan dibandingkan dengan gas standar melalui pemancaran
system infra red dimana akan menghasilkan perbedaan panjang gelombang yang akan
dikonversi receiver menjadi signal analog.
1.3 FUNGSI BLOOD GAS ANALYZER
Analisis
gas darah sering digunakan untuk mengidentifikasi gangguan asam-basa spesifik
pada tingkat kompensasi yang telah terjadi, meskipun biasanya pemeriksaan ini
menggunakan specimen dari darah arterial.. Jika sampel darah arteri tidak dapat
diperoleh suatu sampel vena campuran dapat juga digunakan.
Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil
berbagai tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan
suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam
basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik,
dan data-data laboratorium lainnya.
1.4
CARA KERJA
1. Nyalakan
power ON
2. Setiap
pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan calibrate
kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
3. Apabila ada
sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan tekan status untuk mengetahui
kondisi apakah pH, PCO2 dan PO2 kondisinya OK.
Jika OK sample langsung dapat diperiksa. Setelah dilakukan pemeriksaan, alat
ini akan mengkalibrasi secara otomatis.
4. Apabila alat
sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap melakukan
pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang pengisap sample akan keluar secara otomatis
kemudian masukan sample bersamaan tekan lagi analyzer sampai sample terhisap
secara otomatis selang akan masuk sendiri.
Ø Wadah sampel
yang dimasukkan ke selang dapat disesuaikan dengan kondisi.
a) Syringe
Untuk pengukuran gas darah menggunakan syringe 2 mL. The
Vitalpath Analyzer akan langsung mengaspirasi dari jarum suntiknya.
b) Tabung Koleksi Heparin
Dapat juga menggunakan tabung DRI-CHEM ® 4000 atau
DRI-CHEM ® 7000 yang sudah berisi heparin. Dengan ukuran tabung
0,5 mL dan 1,5 mL.
c) Tabung Kapilari
Ketika pasien mengalami dehidrasi atau memerlukan
sampel yang sedikit, atau saat melakukan pemeriksaan ulang dapat menggunakan
tabung kapilari berisi 140 µL.
5. Lakukan
daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor, sample ID , HB, suhu badan,
jenis sample (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler), F102 (volume oksigen yang dikorelasi
dengan persen lihat daftar), kemudian clear 2x.
6. Alat akan
menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif cepat hasil akan keluar
melalui printer.
1.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN BGA
Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi pemeriksaan BGA:
1.
Gelembung
udara
Tekanan oksigen
udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara dalam sampel darah maka ia cenderung
menyamakan tekanan sehingga bila tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158
mmHg, maka hasilnya akan meningkat.
2. Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi
konsentrasi gas darah dalam tabung. Pemberian heparin yang berlebihan akan
menurunkan tekanan CO2, sedangkan pH tidak terpengaruh karena efek
penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleh keasaman heparin.
3. Metabolisme
Sampel darah masih merupakan
jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup, ia membutuhkan oksigen dan
menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit
setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan dalam
kamar pendingin beberapa jam.
1.6 QUALITY CONTROL
Quality control
digunakan untuk menjamin kualitas instrument sehari-hari guna menjaga akurasi
dan realibilitas hasil pasien melalui tes kontrol eksternal
dengan mengetahui rentang nilai yang dapat diterima untuk setiap tes
yang dilakukan. Hal ini memungkinkan dokter untuk menafsirkan data
laboratorium dengan lebih percaya diri. Protokol ™ TrueQC Heska
yang berpola setelah Pedoman ASVCP dan termasuk proses untuk
melaksanakan program QC sederhana dan dapat diandalkan yang memvalidasi faktor
penting yang melekatuntuk pengujian di rumah sakit. Pengujian QC harian sejalan
dengan praktek laboratorium standar dan memberikan kepastian dan validasi
hasil laboratorium yang akurat.
Rekomendasi
untuk QC untuk Analyzer VitalPath termasuk menjalankan materi QC
harian pada awal setiap hari, sebelum setiap sampel pasien yang
dijalankan. ini sederhana protokol memastikan kinerja optimal dari
analisa, reagen, dan operator, dan memberikan keyakinan sepenuhnya pada
hasil.
1.7 CARA
PERAWATAN
Prosedur perawatan :
1. Hisapkan
protein removing layaknya sampel.
2. Lakukan
berulang-langkah.
Trouble shooting
1. Na,
Ca, K, Cl over flow solusi :
bersihkan aspirasi system (terjadi sumbatan), lakukan penggantian iner solution
ion elektroda.
2. Pipet
tidak menghisap (no sampel) solusi: bongkar dan bersihkan system aspirasi
(terjadi sumbatan).
3. Nilai
tidak sesuai (terlalu ttinggi atau rendah) solusi: lakukan kalibrasi ulang dan
baca sampel calibration solution.
1.8
CARA KALIBRASI
Blood Gas Analyzer atau analisis gas
darah dikalibrasi setiap akan digunakan. Prosedur Kalibrasi:
1. Tekan
CAL 1
2. Tekan
CAL 2
3. Alat
dalam keadaan kondisi ready
II. ELEKTROLIT ANALYZER
2.1
PENGERTIAN ELEKTROLIT ANALYZER
Elektrolit analyzer merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan
hematologi klinik, guna mengetahui kadar hemoglobin, lekosit, trombosit dan
hematokrit pasien yang dirawat. Teknologi ini merupakan pengganti dari teknologi
sebelumnya yaitu Flame Photometer, yang samplenya dibakar. Kemudian dari nyala
pembakaran sample inilah mengeluarkan cahaya dengan spektrum tertentu sesuai
jenis zat elektrolite yang dibakar.
Elektrolit
analyzer dapat mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium sampel bahan kecil,
dll. Elektrolit analyzer telah menggunakan metode ion elektroda selektif untuk
mencapai pengukuran tepat dari pengujian. Aparat adalah enam elektroda:
natrium, kalium dan klorin, ion kalsium, lithium dan elektroda CST.
2.2 PRINSIP
KERJA ELEKTROLIT ANALYZER
Prinsip
kerjanya adalah menganalisis kadar Na +, K +, Cl-, dan Li + dalam darah utuh,
serum, urin (tidak berlaku untuk Li +), dan plasma. Software canggih dan
perangkat keras, termasuk bar code reader opsional, melacak semua hasil
analisa.
2.3
FUNGSI
Manfaat
elektrolit berdasarkan pada jenisnya yaitu sebagai berikut:
Ø Natrium
: fungsinya sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah dan pengaturan
volume ekstra sel.
Ø Klorida
: fungsinya mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada berbagai cairan
tubuh dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel.
Ø Magnesium :
Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+
ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh
darah tubuh.
Ø Kalsium
: fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit
utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat
berpindah ke dalam darah.
Ø Kalium
: fungsinya mempertahankan membran potensial elektrik dalam tubuh.
2.4
CARA PENGGUNAAN
1.
Hidupkan
power ON ada di belakang alat
2.
Proses
inisialisasi alat `alat dalam stand by´
3.
Lakukan
proses CAL 2 `alat dalam kondisi ready´
4.
Insert
sampel serum (automatic sampeling) tarik tangkai jarum
5.
Ada
suara BIB ³masukan kembali tangkai jarum´
6.
Proses
menginstrument
7.
Finish
2.5
CARA PERAWATAN
1.
Hisapkan
protein removing laiknya sampel
2.
Lakukan
berulang-ulang Trouble shooting
·
Na,
Ca, K, Cl over flow solusi : bersihkan aspirasi system (apabila terjadi
sumbatan), lakukan penggantian iner solution ion elektroda´
·
Pipet
tidak menghisap (no sampel) solusi : bongkar dan bersihkan system aspirasi (apabila
terjadi sumbatan)´
·
Nilai
tidak sesuai (terlalu tinggi atau rendah) solusi : lakukan kalibrasi ulang dan baca
sampel calibration solution.
DAFTAR
PUSTAKA
FathnaMaulida,
Nailis. 2013. Blood Gas Analyzer.[http://ankes28poltekkesbandung.blogspot.co.id/2013/10/blood-gas-analyzer.html]. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015
Indah,
Nova. 2014. Blood Gas Analyzer.[http://momotdahyong.blogspot.co.id/2014/12/blood-gas-analyzer.html]. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015
Rhazuls.
Tt. Cara Operasional Alat Kesehatan Laboratorium Di Rumah Sakit.[http://m.kaskus.co.id/thread/000000000000000008583254/cara-operasional-alat-kesehatan-laboratorium-di-rumah-sakit/]. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2015
Anonim.2014.Blood Gas Analyzer.[https://www.scribd.com/doc/249049363/Makalah-Blood-gas-analyzer-docx].
Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar